
Tips Memilih Oli Mobil yang Tepat Agar Mesin Awet
Oli mobil berperan penting sebagai pelumas yang menjaga komponen mesin agar bekerja dengan lancar dan mengurangi gesekan berlebihan. Karena fungsinya yang vital ini, pemilik mobil perlu memilih oli yang tepat dan berkualitas. Dengan menggunakan oli yang tepat, performa mesin bisa tetap optimal dan umur pakainya lebih panjang.
Banyaknya jenis dan merek oli yang dijual di pasaran seringkali bikin pemilik mobil bingung harus memakai yang mana. Memilih oli mobil secara sembarangan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kendaraan, mulai dari mesin cepat overheating, komponen lebih cepat aus, hingga konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Oleh karena itu, saat membeli oli mobil, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal seperti kecocokan dengan spesifikasi mesin, jenis oli, tingkat kekentalan, dan sebagainya. Mari simak berikut ini sejumlah tips memilih oli mobil yang tepat agar mesin awet dan tidak mudah rusak:
1. Sesuai Spesifikasi Mesin dan Rekomendasi Pabrikan
Langkah pertama yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih oli mobil adalah selalu mengacu pada spesifikasi mesin dan rekomendasi pabrikan. Setiap mesin mobil memiliki kebutuhan pelumas yang berbeda, termasuk tingkat kekentalan, jenis bahan dasar oli, dan kandungan aditif.
Memilih oli sesuai rekomendasi pabrikan akan membantu menjaga kinerja mesin sesuai standar yang telah diuji. Dengan memahami dan mematuhi panduan pabrikan, Anda bisa memastikan oli yang digunakan tidak hanya mendukung performa optimal mesin, tetapi juga memperpanjang umur pakai komponen internal.
2. Perhatikan Tingkat Kekentalan Oli (SAE)
Tingkat kekentalan oli atau SAE (Society of Automotive Engineers) menentukan seberapa baik oli mengalir pada suhu rendah dan tetap melindungi mesin pada suhu tinggi. Kode SAE biasanya ditulis seperti 0W-20, 5W-30, atau 10W-40.
Kode tersebut harus dipahami oleh setiap pemilik mobil agar bisa memilih oli yang cocok. Untuk mengartikan kode SAE tersebut, angka di depan huruf “W” menunjukkan tingkat kekentalan oli saat suhu dingin. Sementara angka setelah “W” menunjukkan kekentalan pada suhu kerja mesin (panas).
Sebagai contoh, oli 0W-20 memiliki kekentalan yang sangat encer saat suhu rendah. Oli ini cocok untuk daerah dingin atau saat mesin pertama kali dinyalakan di pagi hari. Sementara oli 10W-40 lebih kental dan ideal untuk mesin yang bekerja pada suhu tinggi atau bagi mobil yang sering digunakan di wilayah tropis.
Memilih tingkat kekentalan oli yang sesuai dengan iklim dan jenis mesin akan membantu pelumasan lebih optimal. Oli dengan viskositas tepat akan memastikan komponen mesin tidak saling bergesekan berlebihan, sehingga performanya tetap prima dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.
3. Pilih Oli dengan Sertifikasi API / ACEA
Sertifikasi oli merupakan tanda bahwa produk tersebut telah melalui serangkaian uji kualitas sesuai standar internasional. Dua sertifikasi yang populer di dunia otomotif adalah American Petroleum Institute (API) dan Association des Constructeurs Européens d’Automobiles (ACEA).
Sertifikasi API memiliki kode seperti API SN, SP, atau CI-4, yang menandakan level performa dan perlindungan oli terhadap mesin bensin maupun diesel. Misalnya, API SP merupakan salah satu standar terbaru yang mampu mengurangi endapan karbon dan melindungi sistem turbocharger.
Memilih oli mobil dengan sertifikasi yang tepat memberi jaminan bahwa oli dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelumasan, kebersihan, serta perlindungan mesin terhadap keausan dan korosi. Tidak hanya menjaga kinerja mesin, oli bersertifikasi juga sesuai perkembangan teknologi mesin modern.
4. Pilih Jenis Oli Berdasarkan Usia & Kondisi Mobil
Kondisi dan usia mobil juga penting diperhatikan saat memilih oli yang akan digunakan. Mobil baru biasanya memerlukan oli yang lebih encer agar dapat mengalir cepat ke seluruh bagian mesin dan mendukung efisiensi bahan bakar. Oli sintetis dengan viskositas rendah biasanya menjadi pilihan ideal untuk mobil-mobil generasi terbaru.
Sebaliknya, mobil yang usia pakainya lebih dari lima tahun atau jarak tempuhnya sudah tinggi umumnya membutuhkan oli yang lebih kental. Pada mesin mobil lama, celah antar komponen mesin biasanya sedikit lebih longgar akibat keausan. Oli yang kental dapat membantu menjaga lapisan pelumas tetap stabil dan tidak cepat menguap.
Dengan memilih jenis oli mobil yang sesuai dengan usia mobil, Anda dapat menjaga performa kendaraan tetap optimal. Selain itu, hal ini juga membantu mengurangi risiko masalah mesin seperti kebocoran oli atau konsumsi oli berlebih.
5. Pertimbangkan Lingkungan & Iklim
Lingkungan tempat mobil digunakan juga menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan oli. Di daerah bersuhu dingin, oli yang encer seperti 0W-20 atau 5W-30 lebih disarankan karena tetap mudah mengalir saat suhu rendah. Oli ini dapat membuat mesin lebih mudah dinyalakan di pagi hari.
Sementara jika di wilayah tropis atau daerah bersuhu panas, oli yang kental seperti 10W-40 atau 15W-50 lebih direkomendasikan. Oli yang lebih kental mampu mempertahankan lapisan pelindung pada suhu kerja mesin yang lebih panas.
Pemilihan oli yang tepat ini akan membantu mesin tetap terlindungi meskipun digunakan dalam kondisi cuaca ekstrem atau perjalanan jarak jauh. Selain itu, oli yang tepat juga akan melindungi mesin dari keausan akibat perubahan suhu.
6. Pilih Oli dengan Additive yang Tepat
Aditif adalah zat tambahan dalam oli yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pelumasan. Beberapa aditif yang umum ditemukan pada oli, antara lain ada antioksidan untuk mencegah oli cepat teroksidasi, anti-karat untuk melindungi komponen logam, serta detergen untuk mencegah penumpukan kerak dan kotoran.
Memilih oli mobil dengan kombinasi aditif yang tepat akan membantu menjaga kebersihan mesin dan memperpanjang usia pakai pelumas. Mesin yang bersih dan terlindungi dengan baik akan bekerja lebih efisien dan jarang mengalami gangguan.
Mengenal Jenis-Jenis Oli Mobil
Anda juga perlu mengetahui ada beberapa jenis oli yang dapat digunakan untuk melumasi mesin mobil. Jenis oli ini dibedakan berdasarkan bahan pembuatan dan masing-masing memiliki efek pelumasan yang berbeda. Maka dari itu, pahami jenis-jenis oli mobil berikut ini untuk bisa memilih oli yang tepat:
Oli mineral
Oli mineral merupakan jenis oli mobil yang dibuat dari hasil penyulingan minyak bumi mentah. Jenis ini telah digunakan sejak lama dan umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau. Oli mineral cocok untuk mesin mobil konvensional dengan teknologi sederhana atau mobil dengan usia pemakaian lama.
Karena kandungan aditifnya tidak sebanyak oli sintetis, oli mineral biasanya memiliki masa pakai yang lebih singkat dan perlu diganti lebih sering. Meski demikian, oli mineral masih menjadi pilihan bagi pengguna mobil dengan kebutuhan harian ringan dan jarang melakukan perjalanan jauh.
Dengan pergantian oli yang teratur, oli mineral tetap mampu melumasi dan melindungi komponen mesin dari keausan. Namun bagi mesin modern dengan suhu kerja tinggi, oli mineral kurang disarankan karena stabilitasnya terhadap panas tidak sebaik oli sintetis.
Oli sintetis
Oli sintetis dibuat melalui proses rekayasa kimia yang lebih canggih dibandingkan oli mineral. Proses ini menghasilkan molekul oli yang lebih seragam, sehingga memberikan performa pelumasan yang lebih baik, tahan terhadap suhu tinggi, dan memiliki daya tahan lebih lama.
Oli sintetis juga mampu menjaga kebersihan mesin karena kandungan aditifnya mampu mencegah penumpukan kerak atau endapan karbon. Jenis oli ini sangat cocok untuk mobil-mobil modern dengan teknologi mesin canggih, termasuk yang dilengkapi turbocharger atau digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Walaupun harganya relatif lebih tinggi dibandingkan oli mineral, oli sintetis menawarkan perlindungan lebih optimal. Selain itu, interval atau masa penggantian oli ini juga lebih panjang, sehingga biaya perawatan jangka panjangnya bisa lebih efisien.
Oli semi sintetis
Oli semi sintetis merupakan campuran antara oli mineral dan oli sintetis dengan perbandingan tertentu. Jenis oli ini memiliki kemampuan pelumasan dan perlindungan yang lebih baik daripada oli mineral, namun dengan harga yang lebih ekonomis dibandingkan oli sintetis murni.
Oli semi sintetis cocok untuk mobil keluarga atau harian yang membutuhkan performa lebih baik dari oli mineral namun tidak perlu kualitas setinggi oli sintetis. Oli jenis ini menjadi pilihan populer bagi pemilik mobil yang menginginkan keseimbangan antara perlindungan mesin dan efisiensi biaya.
Rekomendasi Oli Mobil Berkualitas untuk Mesin Awet
Di Indonesia, tersedia berbagai merek oli mobil yang dikenal akan kualitasnya, di antaranya ada Pertamina Fastron, Shell Helix, Castrol EDGE/Magnatec, Total Quartz, dan Mobil 1. Produk-produk ini hadir dalam varian oli mineral, semi sintetis, hingga sintetis penuh, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan mesin mobil.
Baca juga: Mobil Listrik vs Bensin: Perbedaan, Biaya, dan Perawatannya
Demikianlah tips memilih oli mobil yang tepat agar mesin terlumasi dengan optimal. Saat beli oli, pemilik mobil perlu memperhatikan spesifikasi mesin, tingkat kekentalan (SAE), sertifikasi oli, kondisi mobil, dan lainnya. Tapi apabila Anda beralih ke mobil listrik, Anda tidak lagi memerlukan oli karena tidak menggunakan mesin bensin.
Bagi Anda yang sedang mencari mobil modern bermesin bensin atau berencana ganti ke mobil listrik, mari cek pilih mobil Chery di chery.co.id.