
Mobil Listrik vs Bensin: Perbedaan, Biaya, dan Perawatannya
Mobil listrik vs mobil bensin, kini menjadi perbincangan hangat di tengah pergeseran tren otomotif global. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta naiknya harga bahan bakar fosil, kendaraan listrik mulai mendapatkan tempat di hati konsumen. Di sisi lain, mobil bensin yang telah lama mendominasi pasar masih tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena berbagai pertimbangan, mulai dari ketersediaan infrastruktur hingga kebiasaan penggunaan.
Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting sebelum memutuskan untuk membeli kendaraan. Tidak hanya soal sumber energi, tetapi juga menyangkut efisiensi, biaya perawatan, performa, dan dampak lingkungan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci perbedaan utama antara mobil listrik dan mobil bensin. Mulai dari aspek teknis seperti sumber tenaga dan performa, hingga faktor ekonomi seperti harga awal, biaya operasional, dan perawatan. Tak lupa, artikel ini juga akan menyoroti kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kendaraan, serta pertimbangan praktis yang bisa membantumu menentukan pilihan terbaik.
Perbedaan Mobil Listrik dan Mobil Bensin
Sebelum menentukan pilihan antara mobil listrik atau bensin, penting untuk memahami perbedaan mendasar dari keduanya. Chery sebagai salah satu pemain otomotif yang kini makin aktif di Indonesia telah menghadirkan beberapa varian mobil listrik maupun bensin untuk menghadirkan alternatif menarik bagi konsumen lokal.
Sumber Tenaga
Mobil listrik Chery seperti OMODA E5 mengandalkan motor listrik bertenaga baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) yang mampu menghasilkan tenaga hingga 150 kW (setara 201 hp) dengan torsi instan. Jarak tempuhnya pun cukup impresif, mencapai 430 km dalam sekali pengisian daya berdasarkan standar WLTP yang membuat mobil ini kompetitif di kelasnya, bahkan lebih unggul dari beberapa rival non-premium.
Sementara itu, masih diseri yang sama ada OMODA 5 sebagai versi konvensional yang menggunakan mesin bensin 1.5L Turbo yang menghasilkan tenaga 145 hp dengan torsi maksimum 230 Nm. Meski tak seefisien motor listrik dalam hal torsi awal, mesin turbo ini tetap memberikan performa bertenaga untuk kebutuhan harian maupun jarak jauh.
Keunggulan Chery dibanding merek lain di kelasnya terletak pada perpaduan performa dan efisiensi (baik untuk versi listrik maupun bensin) serta komitmen untuk menghadirkan teknologi terkini dengan harga bersaing.
Performa dan Pengalaman Berkendara
Mobil listrik Chery mulai dari OMODA E5, J6, dan Tiggo 8 CSH sebagai mobil hybrid menawarkan akselerasi instan berkat torsi maksimal yang langsung optimal sejak pedal diinjak. Tidak adanya transmisi konvensional membuat perpindahan tenaga begitu mulus, minim getaran, dan senyap. Hal tersebut memberikan pengalaman berkendara yang terasa lebih nyaman, ditambah sistem suspensi dan peredam kabin yang dirancang untuk kenyamanan maksimal.
Mobil bensin Chery pun tak kalah menghadirkan sensasi berkendara yang menyenangkan. Akselerasinya lebih bertahap namun stabil, sehingga cocok untuk pengendara yang terbiasa dengan performa mobil konvensional. Untuk sebagian pengendara, suara mesin bensin justru menambah nuansa sporty saat berkendara.
Dampak Lingkungan
Tentu saja, mobil listrik merupakan pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis konvensionalnya. Tanpa emisi gas buang, kendaraan ini tidak menghasilkan polusi udara yang menjadi penyebab utama polusi di kota-kota besar. Penggunaan motor listrik yang efisien juga mendukung pengurangan emisi karbon secara signifikan serta membantu upaya global dalam menekan laju perubahan iklim.
Biaya Kepemilikan
Selain performa dan dampaknya terhadap lingkungan, aspek biaya juga menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan membeli mobil listrik atau bensin. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Harga Awal
Untuk pasar Indonesia, Chery OMODA E5 dipasarkan dengan kisaran harga mulai Rp425,5 juta. Sementara itu, Chery OMODA 5 bermesin bensin dijual dengan harga mulai dari Rp346,8 juta.
Meskipun mobil listrik lebih mahal secara harga awal, adanya insentif pemerintah seperti pembebasan pajak daerah dan insentif PPnBM menjadi daya tarik tersendiri. Bila dihitung, pemakaian mobil listrik dalam kurun waktu menengah hingga panjang cenderung lebih terjangkau karena biaya operasional yang lebih hemat dan perawatan yang lebih minim dibandingkan mobil bensin.
Biaya Operasional
Keunggulan mobil listrik Chery sangat terasa pada biaya operasional. Biaya pengisian daya penuh untuk OMODA E5 berada di kisaran Rp60 sampai 80 ribuan, cukup untuk menempuh hingga 400 km lebih. Bandingkan dengan mobil bensin yang bisa menghabiskan Rp150 sampai 200 ribuan untuk jarak yang sama, belum lagi harga BBM yang fluktuatif.
Hal tersebut menjadi keunggulan bagi mobil listrik karena tidak terdampak fluktuasi harga bahan bakar yang dipengaruhi kondisi geopolitik, sehingga mobil listrik dapat menjadi solusi lebih stabil dan ekonomis dalam jangka panjang.
Biaya Perawatan
Mobil listrik tentu biaya perawatannya jauh lebih minimal dibandingkan mobil bensin. Hal ini membuat servis berkala lebih sederhana dan murah. Chery Indonesia sendiri memberikan after sales unggulan berupa:
- Garansi kendaraan selama 6 tahun/150.000 km.
- Garansi mesin selama 10 tahun/1.000.000 km.
- Garansi baterai hingga 8 tahun/180.000 km.
- Gratis biaya jasa dan suku cadang selama periode tertentu.
Cara Merawat Mobil Listrik dan Bensin
Dalam hal perawatan, penting untuk diketahui oleh pemilik mobil listrik dan mobil bensin bahwa kedua jenis mobil memiliki pendekatan yang berbeda karena sistem kerja yang juga berbeda. Berikut penjelasan cara merawat kedua jenis mobil tersebut agar performa tetap optimal dan usia kendaraan lebih panjang.
Mobil Listrik
Perawatan mobil listrik cenderung lebih sederhana, pemilik cukup rutin memeriksa kondisi baterai, sistem pendingin baterai, rem regeneratif, dan pembaruan perangkat lunak. Selain itu, pengecekan kabel pengisian daya, tekanan ban, serta sistem kelistrikan juga perlu dilakukan secara berkala. Chery sendiri memberikan kemudahan perawatan mobil listriknya dengan layanan after sales yang lengkap dan garansi baterai hingga 8 tahun atau 180.000 km dan garansi kendaraan selama 6 tahun atau 160.000 km.
Mobil Bensin
Sebaliknya, mobil bermesin bensin memerlukan perawatan yang lebih rutin dan kompleks, seperti penggantian oli mesin secara berkala, filter udara, busi, serta pemeriksaan sistem transmisi dan knalpot. Komponen mesin yang saling bergesekan membuat mobil bensin lebih rentan terhadap keausan, sehingga perlu lebih sering diservis. Meski begitu, Chery tetap memberikan dukungan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang yang mumpuni untuk lini mobil bensinnya, termasuk garansi mesin dan transmisi hingga 10 tahun atau 1.000.000 km.
Maka dapat kita simpulkan, memilih antara mobil listrik vs mobil bensin dikembalikan lagi pada preferensi masing-masing, sebab keduanya punya keunggulan tersendiri. Mobil listrik unggul dari segi efisiensi energi, ramah lingkungan, biaya operasional yang lebih hemat, serta perawatan yang lebih sederhana. Sementara mobil bensin masih menjadi pilihan menarik karena harga awal yang lebih terjangkau dan infrastruktur yang sudah mapan di tanah air.
Chery sebagai brand otomotif yang semakin berkembang di Indonesia, telah menawarkan solusi lengkap melalui lini kendaraan listrik dan bensinnya. Produk seperti Chery OMODA E5 dan OMODA 5 tidak hanya hadir dengan desain modern dan performa unggul, tetapi juga dilengkapi layanan purna jual terbaik yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan atau ingin tetap menggunakan mobil bensin yang efisien dan bertenaga, Chery memiliki pilihan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kunjungi dealer Chery terdekat di kotamu dan reservasi untuk melakukan test drive.