Ground Clearance: What Is It and Why Is It Important for Vehicles?-image
tips and tricks
22 September 2025

Ground Clearance: Apa Itu dan Mengapa Penting untuk Kendaraan?

Ground clearance pada mobil berperan penting dalam menunjang kenyamanan dan performa berkendara. Setiap mobil memiliki ground clearance yang berbeda-beda, apalagi jika dibandingkan antara tipe SUV, sedan, dan crossover. Ground clearance adalah jarak antara bagian terendah pada mobil dengan permukaan jalan. 

Tinggi dan rendahnya ground clearance akan mempengaruhi kelancaran mobil dalam melewati berbagai kondisi jalan. Misalnya ketika melintasi jalan yang tidak rata, bergelombang, hingga genangan air. Pemilik mobil juga bisa mengatur ground clearance sendiri kebutuhannya, baik itu menaikkannya atau menurunkannya. 

Melalui artikel ini, mari pahami apa saja fungsi ground clearance mobil dan bagaimana cara mengatur tinggi rendahnya ground clearance?

Apa Itu Ground Clearance?

Ground clearance adalah istilah untuk jarak antara titik terendah komponen mobil dengan permukaan tanah. Ruang antara bagian bawah mobil dan permukaan tanah ini sering disebut juga sebagai kolong mobil. 

Banyak orang mengira bahwa ukuran ground clearance ditentukan oleh tinggi ban mobil. Padahal sebenarnya pengukurannya mengacu pada komponen yang paling rendah dari kendaraan tersebut. Titik terendah ini bukanlah bagian bodi atau footstep, melainkan di komponen seperti knalpot, khususnya bagian yang dikenal sebagai center muffler.

Ground clearance tinggi umumnya terdapat pada mobil model SUV. Ukuran ground clearance yang tinggi ini memberikan keleluasaan saat melintasi jalan rusak atau bergelombang, polisi tidur, serta genangan air tanpa. 

Sementara ground clearance rendah biasanya dimiliki pada mobil model sedan. Ground clearance yang lebih rendah ini memberikan stabilitas dan aerodinamika lebih baik pada kecepatan tinggi di jalan mulus.

Ground clearance tinggi biasanya lebih dari 200 mm yang cocok untuk medan berat atau jalanan tidak rata. Ground clearance rendah berukuran sekitar 170-180 mm, sehingga lebih mendukung untuk mobil perkotaan atau di jalan yang rata.

Mengapa Ground Clearance Penting?

Bagian ground clearance tidak sekedar kolong saja, namun memiliki sejumlah manfaat penting bagi mobil maupun kondisi berkendara. Itulah mengapa produsen otomotif mengatur tinggi rendahnya ground clearance mobil dengan ukuran tertentu. 

Berikut ini beberapa fungsi ground clearance pada mobil yang perlu dipahami pemilik kendaraan roda empat:

Memudahkan saat Melewati Jalan yang Tidak Rata

Ground clearance memungkinkan kendaraan melintasi permukaan jalan yang tidak rata dengan lebih mudah. Jika mobil mempunyai ground clearance yang tinggi maka bisa melibas jalan bergelombang atau tidak rata dengan lebih lancar.  

Sementara mobil dengan ground clearance rendah biasanya akan kesulitan saat melewati jalan bergelombang, polisi tidur, atau genangan air. Karena jarak antara bodi mobil dan permukaan jalan sangat rendah, bagian bawah mobil menjadi lebih rentan mengalami benturan dengan permukaan jalan. 

Menghindari Air Masuk ke Bagian Mesin

Fungsi lain dari ground clearance adalah supaya bagian mesin mobil tidak terkena air saat melewati genangan atau banjir. Jarak ground clearance yang rendah berisiko menyebabkan air masuk ke dalam mesin. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin, termasuk sistem pembakaran dan sistem kelistrikan.

Sebaliknya, mobil dengan ground clearance yang tinggi lebih aman dari risiko air masuk ke dalam mesin. Kendaraan seperti ini lebih andal saat digunakan di jalanan basah atau genangan karena bagian bawah mobil cukup jauh dari permukaan tanah atau jalan.

Mempengaruhi Kinerja Suspensi Mobil

Tinggi rendahnya ground clearance juga turut memengaruhi performa sistem suspensi mobil. Suspensi memiliki peran penting dalam meredam getaran ketika melewati permukaan jalan yang tidak rata. Jika ground clearance terlalu rendah, suspensi harus bekerja ekstra keras untuk meredam guncangan.

Sebaliknya, mobil yang memiliki ground clearance tinggi mampu meredam getaran dengan lembut. Saat melewati jalan tidak rata, mobil ini bisa melintasi permukaan jalan dengan gerakan naik-turun yang halus dan kestabilan terjaga. 

Menjaga Stabilitas saat Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Ground clearance juga berperan dalam menjaga kestabilan mobil saat melaju dengan kecepatan tinggi. Kendaraan dengan ground clearance rendah cenderung lebih mudah terguncang oleh hembusan angin dan permukaan jalan. Kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan serta menyulitkan pengemudi dalam mengendalikan mobil.

Di sisi lain, jika ground clearance terlalu tinggi maka mobil dapat menjadi lebih mudah goyah akibat angin. Terutama ketika melaju di jalan terbuka dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, ukuran ground clearance yang seimbang sangat penting agar mobil tetap stabil dan nyaman dikendarai.

Cara Menyesuaikan Ground Clearance

Ground clearance yang terlalu tinggi atau terlalu rendah sama-sama kurang bagus untuk performa mobil. Di samping itu, setiap pengemudi mempunyai ukuran ground clearance yang ideal masing-masing, tergantung kebutuhan berkendara. 

Meski bagian ground clearance ini sudah diatur oleh pabrikan, namun Anda bisa menyesuaikan sendiri ukurannya. Pemilik mobil dapat mengubah jarak ground clearance dengan menaikkannya atau menurunkannya sesuai kebutuhan. 

Anda dapat meninggikan ground clearance dengan cara mengganti ukuran ban, memasang lift kit, dan meningkatkan suspensi. Mengganti ban dengan diameter lebih besar akan langsung menambah tinggi mobil dari permukaan tanah. Anda juga bisa menggunakan body lift kit untuk meninggikan bodi dari rangka tanpa mengubah sistem suspensi.

Untuk merendahkan ground clearance Anda dapat melakukannya dengan lowering kit atau coilover. Selain itu, bisa juga mengganti per dan shockbreaker atau mengatur ketinggian suspensi secara manual jika memungkinkan. 

Lowering kit terdiri dari per (coil spring) yang lebih pendek dan kaku. Komponen ini biasanya digunakan pada mobil sedan atau hatchback untuk tampilan dan performa lebih agresif. Coilover adalah sistem suspensi yang menggabungkan shock absorber dan per dalam satu unit dan dapat disesuaikan tinggi-rendahnya.

Berapa Ground Clearance pada Mobil SUV Chery?

Mobil sport utility vehicle (SUV) memiliki ground clearance lebih tinggi dibandingkan model sedan atau crossoverGround clearance mobil SUV dirancang dengan ukuran yang tinggi untuk kemampuan off-road di berbagai medan. 

Lantas bagaimana dengan ukuran ground clearance mobil SUV dari Chery? Setiap model SUV Chery tentu saja bisa memiliki spesifikasi ground clearance yang berbeda-beda. Selain itu, jarak kolong mobil ini juga bisa sedikit berbeda saat kondisi diisi muatan maupun kosong.

Mobil Chery J6 punya ground clearance setinggi 170 mm saat membawa beban dan 223 mm jika tanpa muatan. Mobil OMODA E5 memiliki ground clearance 190 mm. Chery Tiggo 8 memiliki ground clearance 200-207 mm, Chery Tiggo 5x 1.5 Turbo 190 mm, dan sebagainya.

Berapa Ground Clearance Mobil yang Bagus?

Ground clearance yang ideal sebenarnya tergantung pada jenis mobil dan kondisi jalan yang sering dilalui. Untuk mobil penumpang seperti sedan, ground clearance sekitar 170–180 mm sudah cukup baik. Sementara kendaraan seperti SUV atau crossover yang sering melintasi jalanan tidak rata, ground clearance yang baik biasanya kisaran 200–220 mm. 

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu ground clearance mobil serta peran pentingnya dalam menunjang kenyamanan dan performa berkendara. Ground clearance dirancang untuk memungkinkan mobil melewati jalan tidak rata, aman dari genangan air, dan bergerak stabil. 

Setelah tahu fungsinya, kini saatnya memilih sendiri mobil dengan ground clearance yang sesuai kebutuhan Anda. Mari lihat spesifikasi dan pilih berbagai mobil di chery.co.id untuk kendaraan ideal Anda.

Produk Populer

Tips & Trik Lainnya

Daftar Istilah Mobil Listrik Untuk Pengguna Baru
Tips & Trik
15 October 2025

Daftar Istilah Mobil Listrik Untuk Pengguna Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan mobil listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang pesat. Berdasarkan data penjualan, jumlah kendaraan listrik yang terjual melonjak dari sekitar 10 ribu unit pada 2022 menjadi lebih dari 43 ribu unit pada 2024 dengan total kumulatif mencapai lebih dari 68 ribu unit hingga Agustus 2024. Angka tersebut bahkan diperkirakan terus naik hingga mendekati 100 ribu unit pada 2025. Lonjakan ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari dukungan pemerintah lewat subsidi dan insentif mobil listrik, kehadiran beragam merek baru, hingga potensi Indonesia sebagai produsen baterai berkat kekayaan sumber daya nikel.

Namun, di balik pertumbuhan cepat tersebut, banyak pengguna baru yang masih merasa bingung dengan berbagai istilah mobil listrik yang sering muncul, seperti EV, BEV, atau SoC. Melalui artikel ini, pembaca akan kami ajak mengenal dan memahami istilah-istilah penting dalam dunia mobil listrik agar lebih mudah mengikuti perkembangan teknologi, fitur, hingga tren kendaraan listrik di Indonesia.

Mengapa Penting Memahami Istilah Mobil Listrik?

Dengan memahami istilah mobil listrik yang sering ada pada brosur maupun website resmi dealer, pengguna baru diharapkan mudah mengerti setiap spesifikasi EV. Kamu tidak akan bingung lagi saat melihat angka jarak tempuh, kapasitas baterai, atau fitur keselamatan canggih. 

Selain itu, pengetahuan ini akan membantu dalam memilih kendaraan listrik yang sesuai kebutuhan, baik untuk mobilitas harian di perkotaan maupun petualangan off road bagi para urban explorer modern. Bahkan, dengan memahami istilah seperti WLTP, kWh, atau ADAS, kamu bisa lebih paham teknologi yang menambahkan keamanan saat berkendara.

Daftar Istilah Mobil Listrik yang Wajib Diketahui

Bagi pengguna baru, berikut daftar istilah mobil listrik yang sering muncul pada brosur:

1. EV (Electric Vehicle)

EV adalah istilah umum untuk kendaraan listrik. Di dalamnya terdapat beberapa kategori seperti BEV, HEV, PHEV, dan FCEV. Jadi, ketika mendengar kata EV, jangan langsung menganggap semuanya sama. Ada mobil listrik murni yang sepenuhnya ditenagai baterai, ada pula yang masih menggunakan kombinasi mesin bensin.

2. BEV (Battery Electric Vehicle)

BEV adalah mobil listrik murni yang sepenuhnya menggunakan baterai sebagai sumber tenaga, tanpa mesin bensin. Jenis baterai juga bervariasi, salah satunya LFP (Lithium Iron Phosphate) yang dikenal stabil dan tahan lama yang digunakan pada produk mobil listrik Chery.

Contoh nyata BEV adalah Chery E5, SUV listrik dengan jarak tempuh hingga 430 km (WLTP), atau Chery J6 yang hadir dengan pilihan penggerak RWD dan iWD untuk segala kebutuhan medan jalan.

3. HEV (Hybrid Electric Vehicle)

HEV menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik. Biasanya digunakan untuk mereka yang ingin bertransisi secara perlahan ke kendaraan listrik murni. Konsumsi bahan bakar lebih hemat, tetapi tidak bisa diisi daya melalui charging eksternal. 

Line up HEV Chery seperti Tiggo 8 CSH dan yang terbaru launching saat GIIAS 2025 yakni Tiggo 9 CSH menjadi contoh penerapan teknologi HEV modern dengan performa responsif sekaligus efisien di jalan perkotaan maupun perjalanan jauh.

4. PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle)

PHEV adalah versi lebih canggih dari HEV karena baterainya bisa diisi melalui charging eksternal. Artinya, kamu bisa menempuh jarak tertentu hanya dengan tenaga listrik, lalu berpindah ke bensin saat baterai habis.

5. FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle)

Berbeda dari BEV dan PHEV, FCEV menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini lebih banyak digunakan di luar negeri, karena infrastruktur hidrogen di Indonesia masih sangat terbatas.

6. SoC (State of Charge)

SoC menunjukkan persentase kapasitas baterai yang tersisa, mirip seperti indikator baterai pada ponsel. Ada juga istilah tambahan seperti overcharging (pengisian berlebihan) dan overheating (suhu baterai terlalu panas). Untuk mencegah hal ini, EV modern dibekali Battery Management System (BMS) dan Thermal Management System yang otomatis melindungi baterai agar awet.

7. WLTP & NEDC Range

Keduanya adalah standar perhitungan jarak tempuh. WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Procedure) lebih realistis karena mendekati kondisi jalan nyata, sementara NEDC (New European Driving Cycle) cenderung lebih tinggi angkanya. Jadi, kalau kamu menemukan brosur mobil listrik menyebutkan 430 km WLTP artinya jarak tersebut lebih bisa diandalkan karena menyerupai perkiraan jarak sebenarnya dibanding klaim NEDC.

8. kWh (Kilowatt-hour)

Satuan ini menunjukkan kapasitas baterai. Semakin besar angka kWh, semakin jauh jarak yang bisa ditempuh. Namun, kapasitas besar juga biasanya berbanding lurus dengan waktu pengisian. 

Sejalan dengan kapasitas baterai, terdapat istilah degradasi yang menunjukan penurunan performa baterai seiring pemakaian. Meski begitu, mobil tetap aman digunakan, hanya saja jarak tempuh bisa berkurang sedikit demi sedikit. Karenanya, kemudahan pemesanan spare part baterai perlu untuk dipertimbangkan.

9. MPGe (Miles Per Gallon Equivalent)

MPGe merupakan istilah pada mobil listrik yang menunjukan satuan pembanding antara efisiensi mobil listrik dengan mobil bensin. Dengan kata lain, metrik MPGe dapat membantu calon pengguna EV memahami seberapa hemat EV yang dipilih jika disetarakan dengan bahan bakar pada mobil bensin.

10. tCO₂e (ton Carbon Emission Equivalent)

Istilah tCO₂e atau ton Carbon Dioxide Equivalent menggambarkan jumlah emisi karbon yang berhasil ditekan berkat penggunaan kendaraan listrik. Semakin rendah angka tCO₂e, semakin kecil pula dampak mobil terhadap lingkungan.

Sebagai contoh, mobil listrik yang digunakan untuk perjalanan harian di kota besar dapat menurunkan emisi karbon hingga beberapa ton per tahun dibandingkan mobil bensin konvensional. Artinya, setiap kilometer yang ditempuh dengan EV turut berkontribusi pada pengurangan jejak karbon nasional.

11. Regenerative Braking

Regenerative braking merupakan sistem pengereman canggih yang mengubah energi terbuang atau kinetik menjadi bermanfaat untuk membangkitkan energi listrik pengisi ulang baterai. Sistem ini memungkinkan efisiensi daya dan membantu memperpanjang jarak tempuh mobil.

Sebagai gambaran, ketika pengemudi menurunkan kecepatan di jalan menurun atau menghadapi kemacetan, sistem akan otomatis menyalurkan energi tersebut kembali ke baterai. Dengan begitu, mobil listrik bisa memulihkan sebagian energi tanpa perlu pengisian daya tambahan.

12. Fast Charging & Slow Charging

Ada dua jenis utama pengisian daya: AC Charging (Slow Charging) dan DC Charging (Fast Charging). AC charging menggunakan arus bolak-balik yang biasa diinstal untuk pengisian EV di rumah. Sementara DC charging menggunakan arus searah dengan voltase tinggi, umumnya tersedia di SPKLU dan bisa mengisi baterai EV hingga 80% hanya dalam hitungan puluhan menit.

13. V2L (Vehicle to Load)

Fitur V2L baru-baru booming belakangan ini memungkinkan mobil listrik menjadi “power bank raksasa” untuk perangkat eksternal. Misalnya, kamu bisa menyalakan kompor listrik atau mengisi daya laptop saat camping. Fitur ini tersedia pada SUV listrik Chery E5 dan Chery J6, sehingga menjadikan mobil ini lebih fungsional.

14. ADAS (Advanced Driver Assistance Systems)

Istilah mobil listrik yang mengacu pada keselamatan ada ADAS atau deretan teknologi keselamatan pintar yang membantu pengemudi selama berkendara. Contohnya Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, hingga Blind Spot Monitoring. Pada lini mobil SUV listrik Chery, J6 dibekali 14 ADAS, sementara E5 menjadi yang terlengkap dengan 17 ADAS.

15. TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)

Terakhir, ada istilah TKDN yang menjadi syarat utama agar mobil listrik mendapat subsidi pemerintah. Saat ini, SUV listrik Chery sudah mencapai nilai 40% TKDN, sehingga masuk program insentif pemerintah.

Tips untuk Pengguna Baru Mobil Listrik

Menggunakan EV memang berbeda dengan mobil konvensional. Sebagian besar sistem dioperasikan lewat layar sentuh, mulai dari pengaturan AC hingga memilih mode berkendara. Karena itu, perlu pembiasaan diri dengan fitur digital.

Saat memilih EV pertama, pahami juga kebutuhanmu. Jika mencari SUV listrik untuk aktivitas off-road dengan performa bertenaga, kamu bisa mempertimbangkan Chery J6. Sementara untuk kebutuhan harian yang modern dan efisien, Chery E5 bisa menjadi pilihan tepat.

Jadi, memahami berbagai istilah mobil listrik bukan sekadar soal tahu arti teknis, tapi juga kunci untuk menikmati pengalaman berkendara yang lebih cerdas dan efisien. Bagi kamu yang sedang mencari mobil listrik sesuai gaya hidup dan kebutuhan, SUV listrik Chery seperti E5 dan Chery J6 bisa menjadi pilihan ideal. Keduanya memadukan desain modern stylish, fitur futuristik, dan performa bertenaga yang siap menemani aktivitas harian hingga perjalanan luar kota. Segera reservasi test drive di dealer terdekat.

Baca Selengkapnya
Cara Merawat Suspensi SUV Agar Nyaman Dipakai Seharian
Tips & Trik
15 October 2025

Cara Merawat Suspensi SUV Agar Nyaman Dipakai Seharian

Suspensi menjadi salah satu komponen paling penting dalam menjaga kenyamanan dan stabilitas mobil, terlebih bila kamu memiliki SUV dengan tampungan besar, mobil keluarga, dan digunakan di berbagai kondisi jalan. Sistem ini berfungsi menyerap guncangan, menjaga keseimbangan kendaraan, serta memastikan ban tetap menempel pada permukaan jalan. 

Namun, meski SUV dikenal tangguh, suspensinya tetap memerlukan perawatan rutin agar performanya optimal. Bagi kamu yang sering melintasi jalan perkotaan dengan permukaan tidak rata atau bahkan semi off-road, merawat suspensi SUV dengan benar akan membuat pengalaman berkendara jauh lebih nyaman dan aman.

Artikel kali ini akan membahas panduan lengkap dan mudah dipahami untuk merawat suspensi SUV agar usia pakainya lebih lama. Mulai dari pemeriksaan shockbreaker hingga pentingnya spooring dan balancing, semua langkah ini bisa kamu terapkan secara berkala. Yuk, simak cara menjaga suspensi SUV tetap prima berikut ini.

1. Periksa Kondisi Shockbreaker Secara Berkala

Shockbreaker adalah peredam utama yang berfungsi menstabilkan gerakan mobil saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Jika komponennya mulai melemah, biasanya ditandai dengan mobil terasa memantul berlebihan, muncul bunyi “jedug” di bagian bawah, atau terlihat oli bocor di area suspensi.

Kondisi tersebut biasanya terjadi sebab sekrup pengikat, baut, dan sambungan antarbagian sudah longgar. Jika kamu menemukan tanda-tanda kebocoran atau kerusakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan mekanik terpercaya agar tidak menimbulkan kerusakan lanjutan. Umumnya, pengecekan shockbreaker disarankan setiap 10.000–20.000 km, sementara penggantian bisa dilakukan setiap 50.000–80.000 km tergantung kondisi pemakaian.

2. Hindari Membawa Beban Berlebih

Setiap SUV memiliki kapasitas beban maksimal yang sudah ditentukan oleh pabrikan. Membawa muatan melebihi batas bisa memengaruhi umur suspensi dan membuat kerja komponen bawah mobil jadi lebih berat. Akibatnya, pegas cepat kendur, shockbreaker aus, dan kenyamanan berkendara berkurang.

Sebagai contoh, SUV seperti Chery Tiggo 9 CSH yang berkapasitas tujuh penumpang, dirancang untuk membawa keluarga beserta barang bawaan dalam perjalanan jauh tanpa mengorbankan kenyamanan. Sementara untuk kebutuhan semi off-road, Chery J6 bisa diandalkan karena struktur suspensinya yang kokoh dan stabil di medan beragam. Meski begitu, hindari tetap membawa beban berlebih agar performa suspensi tetap optimal.

3. Rutin Cek Komponen Bearing dan Bushing

Bushing berfungsi sebagai peredam getaran dan suara bising antar komponen logam di bagian suspensi. Sementara itu, bearing berperan mengurangi gesekan pada komponen bergerak dan membantu penyanggaan beban kendaraan agar tetap stabil.

Pastikan kedua komponen ini selalu dalam kondisi baik, terutama pada bagian karet bushing yang rawan retak atau mengeras seiring waktu. Jika dibiarkan aus, efeknya bisa membuat mobil bergetar, timbul bunyi tidak wajar, dan mengganggu kestabilan saat menikung. Pemeriksaan rutin setiap servis berkala akan membantu mendeteksi keausan sejak dini.

4. Lakukan Spooring dan Balancing Secara Rutin

Spooring dan balancing penting dilakukan untuk memastikan posisi roda dan sistem suspensi selaras. Ketika roda tidak sejajar, beban kerja suspensi menjadi tidak seimbang dan bisa mempercepat keausan pada ban maupun shockbreaker.

Ciri umum mobil yang butuh spooring adalah setir terasa berat, mobil cenderung tidak lurus saat melaju, atau getaran terasa di kecepatan tinggi. Dengan melakukan spooring dan balancing setiap 10.000 km atau setelah perjalanan jauh, kamu bisa menjaga kenyamanan sekaligus memperpanjang umur komponen suspensi SUV-mu.

5. Gunakan Jenis Oli dan Komponen yang Sesuai Rekomendasi Pabrikan

Oli shockbreaker dan komponen pengganti seperti pegas, bushing, atau bearing harus selalu mengikuti standar pabrikan agar kinerjanya maksimal. Penggunaan oli atau komponen yang tidak sesuai bisa mengubah karakter suspensi dan menurunkan kenyamanan berkendara.

Sebagai contoh, deretan SUV modern Chery sudah menggunakan sistem suspensi MacPherson Strut, Torsion Beam, dan Multi-Link Independent yang dirancang untuk memberikan kenyamanan khas SUV premium. Perawatan dengan komponen dan oli yang sesuai akan memastikan sistem tersebut tetap bekerja optimal dan tahan lama.

Mengapa Perawatan Suspensi SUV Itu Penting?

Suspensi bukan hanya sekadar penopang kenyamanan, tapi juga elemen vital untuk menjaga kestabilan dan keamanan kendaraan. Sistem ini bertugas menyerap getaran, menyeimbangkan bobot kendaraan, serta menjaga ban tetap menapak sempurna di permukaan jalan.

Jika dibiarkan rusak, efeknya tidak hanya membuat mobil terasa keras atau tidak nyaman, tapi juga mempercepat keausan ban, menurunkan efisiensi bahan bakar, bahkan memengaruhi sistem kemudi. Dengan melakukan perawatan suspensi secara rutin, kamu bukan hanya menjaga kenyamanan, tapi juga memastikan perjalanan tetap aman dan efisien di berbagai kondisi jalan.

Ciri-Ciri Suspensi SUV Perlu Diservis atau Diganti

Apabila saat berkendara kamu merasakan beberapa poin di bawah, sebaiknya bergegas membuat janji temu dengan bengkel dealer mobilmu:

  • suara berisik dari kolong mobil
  • mobil terasa limbung
  • kemudi tidak stabil
  • permukaan ban aus tidak rata.

Jangan sampai kamu acuh terhadap tanda-tanda suspensi aus bila tidak ingin kerusakannya merembet ke komponen lainnya. Akibatnya, bukan hanya kenyamanan yang menurun, tapi juga risiko keselamatan di jalan meningkat. Karena itu, pastikan kamu selalu melakukan pengecekan berkala agar suspensi SUV tetap dalam kondisi prima.

Jika kamu menggunakan SUV dari Chery, kamu bisa dengan mudah melakukan pemeriksaan dan perawatan suspensi di dealer resmi Chery terdekat. Teknisi berpengalaman siap memastikan sistem suspensi kendaraanmu bekerja optimal sesuai standar pabrikan. Terlebih penawaran after sales yang menarik untuk setiap modelnya. Dengan begitu, pengalaman berkendara tetap nyaman, stabil, dan aman di berbagai kondisi jalan.

Baca Selengkapnya
8 Cara Menghemat Bahan Bakar Saat Berkendara dengan SUV
Tips & Trik
15 October 2025

8 Cara Menghemat Bahan Bakar Saat Berkendara dengan SUV

Kabin yang lapang, dapat menampung hingga  7 penumpang, juga bagasi mumpuni merupakan beberapa kelebihan SUV. Dengan kelebihan tersebut, bagaimana cara menghemat bakar SUV terlebih bila digunakan sebagai mobilitas sehari-hari? Calon pembeli pasti ada yang mempertanyakan hal tersebut. SUV memang unggul, rasanya wajar bila konsumsi bahan bakarnya lebih tinggi dibandingkan mobil kecil karena bobotnya yang besar dan kapasitas mesin lebih besar pula. Di tengah kondisi lalu lintas kota yang padat dan sering macet, hal ini membuat pengeluaran bahan bakar bisa membengkak jika tidak disiasati dengan benar.

Tapi untungnya, ada berbagai cara hemat bahan bakar SUV yang bisa dilakukan tanpa mengorbankan kenyamanan atau performa. Mulai dari kebiasaan berkendara, perawatan rutin, hingga memanfaatkan teknologi modern yang tersedia di banyak SUV masa kini. Simak artikel berikut dan mulai terapkan saat ini juga.

1. Jaga Tekanan Angin Ban Tetap Ideal

Salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menghemat bahan bakar adalah menjaga tekanan angin ban tetap sesuai rekomendasi pabrikan. Ban yang kurang angin meningkatkan hambatan gulir, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar.

Kamu bisa memeriksa tekanan ban di SPBU atau menggunakan alat pengukur tekanan portable. Pastikan tekanan ban berada di angka ideal (biasanya 32–35 psi tergantung tipe SUV). Lakukan pengecekan setidaknya setiap dua minggu sekali atau sebelum perjalanan jauh. Ban dengan tekanan yang tepat tidak hanya membantu efisiensi bahan bakar, tetapi juga menjaga umur ban lebih awet (menghindari pecah ban) dan stabilitas mobil tetap optimal.

2. Hindari Akselerasi Mendadak

Kebiasaan menekan pedal gas secara tiba-tiba atau mengerem mendadak membuat konsumsi BBM meningkat signifikan. Mesin akan bekerja ekstra untuk menghasilkan tenaga besar dalam waktu singkat, sehingga bahan bakar terbakar lebih banyak.

Cobalah untuk mengemudi dengan halus dan menjaga kecepatan konstan. Selain membuat berkendara lebih nyaman, cara ini juga mengurangi tekanan pada sistem transmisi dan rem. Pada SUV modern, fitur seperti Eco Mode bisa membantu mengatur tenaga mesin agar respon gas lebih halus dan efisien. Fitur ini sangat bermanfaat saat berkendara di lalu lintas perkotaan yang padat.

3. Perhatikan Beban Kendaraan

Semakin berat beban mobil, semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk menggerakkannya. Karena itu, hindari membawa barang yang tidak perlu di bagasi atau menambahkan aksesori berat seperti roof box besar, dudukan sepeda, atau ban cadangan ekstra jika tidak digunakan.

Meski benar SUV dirancang untuk membawa beban lebih banyak, menumpuk muatan berlebih bisa memperberat kerja suspensi dan mesin. Selain boros bahan bakar, hal tersebut juga berisiko mempercepat keausan komponen kaki-kaki kendaraan. Jadi, pastikan untuk hanya membawa perlengkapan penting sesuai kebutuhan perjalanan.

4. Servis dan Ganti Oli Secara Rutin

Setiap kali servis, jangan sampai lupa ganti oli sebab oli yang sudah kotor atau terlalu kental dapat meningkatkan gesekan di dalam mesin, membuatnya bekerja lebih berat dan boros BBM. Sebagian besar SUV modern kini menggunakan oli sintetis rendah gesekan yang membantu meningkatkan efisiensi dan performa mesin. 

Oli jenis ini menawarkan perlindungan lebih baik pada mesin modern yang sensitif terhadap suhu ekstrem seperti mesin turbocharger Selain itu, penggunaan oli sintetis juga dapat memperpanjang umur mesin dan menjaga performa tetap stabil di berbagai kondisi jalan.

5. Gunakan Mode Berkendara Sesuai Kondisi Jalan

Banyak SUV masa kini dilengkapi pilihan mode berkendara seperti Eco, Normal, dan Sport. Setiap mode mengatur karakter tenaga dan respons mesin yang berbeda. Contohnya:

  • Untuk aktivitas sehari-hari di jalan perkotaan, pilihlah Eco Mode karena sistem ini menyesuaikan kinerja mesin agar lebih efisien. 
  • Mode Normal cocok digunakan saat perjalanan jauh di tol, karena mampu memberikan keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar.
  • Sport Mode sebaiknya hanya diaktifkan ketika dibutuhkan performa maksimal, seperti saat menyalip di tanjakan atau jalan bebas hambatan. 

Dengan memilih mode yang tepat, konsumsi bahan bakar bisa ditekan tanpa mengorbankan kenyamanan.

6. Manfaatkan Teknologi Start-Stop Engine

Teknologi Start Stop Engine memungkinkan mesin mati otomatis saat mobil berhenti di lampu merah atau kemacetan, kemudian menyala kembali begitu pedal gas ditekan. Fitur ini membantu menekan konsumsi bahan bakar yang biasanya terbuang sia-sia saat idle. Beberapa SUV modern Chery sudah mengadopsi fitur ini, sehingga konsumsi bahan bakar di area padat bisa lebih efisien menghemat bahan bakar.

7. Hindari Idle Terlalu Lama

Kebiasaan membiarkan mesin menyala tanpa bergerak tetap menghabiskan bahan bakar. Jika kamu menunggu lebih dari tiga menit misalnya saat parkir atau beristirahat di rest area, lebih baik matikan mesin. Cara sederhana ini dapat menghemat bahan bakar hingga beberapa persen dalam jangka panjang, terutama bagi pengemudi SUV yang sering melakukan perjalanan jauh.

8. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai Rekomendasi Pabrikan

Pemilihan bahan bakar yang tidak sesuai standar mesin bisa menurunkan efisiensi, menyebabkan knocking, bahkan merusak sistem pembakaran. Selalu ikuti rekomendasi pabrikan terkait angka oktan (RON) yang ideal untuk SUVmu.

Bahan bakar dengan oktan lebih tinggi memang sedikit lebih mahal, tapi hasilnya sepadan karena mesin bekerja lebih efisien dan pembakaran lebih sempurna. Dalam jangka panjang, performa kendaraan akan tetap prima dan biaya perawatan bisa ditekan.

Nah, dari panduan ini, kamu menjadi tahu hal apa saja yang dapat menguras bahan bakar SUV. Perlu diingat, efisiensi bahan bakar tidak hanya bergantung pada mesin dan teknologi, tapi juga pada kebiasaan pengemudi. Untuk pengalaman berkendara yang lebih efisien dan ramah lingkungan, kamu juga bisa mempertimbangkan SUV modern dari Chery yang sudah dilengkapi fitur Eco Mode, SUV listrik, dan sistem hybrid untuk mendukung gaya hidup berkendara yang cerdas dan hemat energi.

Baca Selengkapnya

Pengaturan Preferensi Privasi

Chery Indonesia menggunakan cookie untuk memastikan fungsi situs web kami berfungsi dengan baik dan terus meningkatkan pengalaman Anda. Kami juga mempersonalisasi fungsi-fungsi pemasaran dan iklan berdasarkan preferensi Anda, yang mungkin terhubung denggan pihak ketiga. Bermitra dengan para pelaku industri, kami berbagi data cookie untuk menyempurnakan layanan kami. Selain itu, cookie kami juga menyimpan peferensi pengaturan Anda, menganalisa lalu lintas situs, dan memantau aktivitas penelusuran. Mohon menjau Pemberitahuan Cookie kami yang komprehensif untuk mengetahui lebih dalam tentang penggunaan cookie kami. Anda juga dapat mengatur preferensi Cookie dengan mengeklik tombol Pengaturan Cookie di bawah ini.