
Chery Mendobrak Pasar Setir Kanan Eropa Lewat Peluncuran TIGGO 8 dan TIGGO 7 di Inggris
London, 29 September 2025 – Seiring dengan masifnya gelombang elektrifikasi yang mengubah peta persaingan di industri otomotif global, Chery Group justru meluncurkan strategi "Ekspansi ke Barat" dengan langkah berani memasuki segmen premium pasar setir kanan Eropa. Titik awal dari strategi ini ditandai pada 28 Agustus 2025, ketika Chery secara resmi meluncurkan TIGGO 7 dan TIGGO 8 yang dirancang khusus untuk pasar setir kanan di Inggris. Kedua SUV Premium dari lini TIGGO series tersebut juga hadir dalam dua pilihan sistem penggerak (powertrain), yaitu mesin pembakaran internal (ICE) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Inisiatif ini bukan sekadar perluasan geografis dalam strategi global Chery, melainkan lompatan bersejarah bagi industri otomotif China yang bergerak dari orientasi volume produksi (manufacturing output) menuju penciptaan nilai tinggi dan inovasi produk kompetitif (value output), berpotensi merombak persepsi konsumen Eropa dan memperketat persaingan di segmen kendaraan premium selama era transisi energi.
Dengan resmi mengekspansi negara yang memiliki warisan otomotif lebih dari satu abad ini, Chery berhasil menuai perhatian luas dari berbagai sektor. Media internasional papan atas seperti BBC, Reuters, Bloomberg, Financial Times, dan Carwow meliput secara ekstensif saat acara peluncuran berlangsung. Turut hadir lebih dari 400 tamu terhormat, termasuk pengamat industri, mitra bisnis Eropa, dan perwakilan investor, menyaksikan langsung Chery sebagai "pemimpin teknologi" yang percaya diri melangkah ke jantung pasar Eropa.
Akar Teknologi Mendalam dan Kepercayaan Global: Pondasi Keyakinan Chery
Keberhasilan Chery mencuri perhatian sejak awal masuknya di panggung otomotif Inggris bukanlah tanpa alasan. Jawabannya terletak pada komitmen teguh perusahaan terhadap teknologi selama 28 tahun. Alih-alih hanya mengejar skala produksi, Chery menempatkan investasi besar pada riset dan pengembangan (R&D) dengan membangun delapan pusat penelitian utama di Amerika Utara, Eropa, dan Asia yang didukung lebih dari 300 laboratorium global. Jejak R&D yang luas ini memberi Chery keunggulan yang kompetitif dalam menyempurnakan powertrain ICE dan PHEV, mempercepat inovasi fitur keselamatan dan konektivitas, serta membuka peluang kolaborasi teknologi dengan mitra lokal dan institusi penelitian di Eropa.
Kekuatan teknologi ini terbukti memberikan hasil nyata di pasar. Dalam peringkat Fortune Global 500 tahun 2025, Chery melonjak 152 peringkat ke posisi 233, menjadikannya produsen mobil dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Prestasi ini didukung oleh rekam jejak yang mengesankan, di mana Chery memimpin ekspor kendaraan penumpang di China selama 22 tahun berturut-turut dan menjadi produsen otomotif China pertama yang melampaui 5 juta unit ekspor secara kumulatif. Jejak global Chery pun kian melebar, dengan menjangkau 120 negara dan meraih kepercayaan lebih dari 17 juta pengguna. Hal itu menjadi bukti nyata, bahwa transformasi dari volume menuju penciptaan nilai dan inovasi telah meningkatkan daya saing merek di pasar internasional.
Pengakuan kualitas Chery juga datang dari lembaga independen ternama. Tahun ini, Chery Group meraih posisi puncak dalam studi Automotive Performance, Execution and Layout (APPEAL) 2025 yang dirilis oleh J.D. Power di China. Dengan skor impresif 760 poin, Chery menempati peringkat pertama untuk merek independen China dan posisi kedua untuk pasar kendaraan mainstream. Adapun Chery TIGGO 7 dan TIGGO 8 masing-masing menempati posisi pertama di segmennya.
Langkah Strategis ke Barat: Mengapa Inggris Jadi Pintu Gerbang Chery?
Keputusan Chery menjadikan Inggris sebagai pintu masuk ke pasar setir kanan Eropa, lahir dari perencanaan strategis yang cermat. Inggris saat ini merupakan pasar kendaraan listrik (EV) terbesar di Eropa, dengan penjualan mencapai 382.000 unit pada 2024 atau meningkat 21% year-on-year. Dinamika ini menjadikan Inggris sebagai barometer penting adopsi kendaraan elektrifikasi di kawasan Eropa, sekaligus medan uji ideal bagi produk-produk berteknologi tinggi seperti Chery TIGGO 7 dan TIGGO 8.
Namun, terdapat "celah kebijakan-pasar" yang unik. Di satu sisi, pemerintah menunda larangan penjualan mobil ICE dari tahun 2030 menjadi 2035. Di sisi lain, Inggris menjadi satu-satunya pasar besar di Eropa yang tidak lagi menawarkan insentif bagi konsumen untuk pembelian EV. Celah ini menciptakan peluang strategis bagi produsen seperti Chery yang menawarkan teknologi mesin ICE yang teruji, sekaligus sistem hybrid canggih. Kombinasi tersebut memberi fleksibilitas lebih besar bagi konsumen pada masa transisi menuju elektrifikasi penuh, sekaligus menempatkan Chery pada posisi kompetitif untuk mengisi ruang yang belum sepenuhnya dijawab oleh pemain lain di pasar setir kanan Eropa.
Posisi Inggris sebagai pasar setir kanan terbesar di Eropa juga menjadikannya titik awal yang sangat strategis. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada pasar domestik, namun juga meluas ke negara-negara lainnya seperti Irlandia, Malta, serta sejumlah negara Persemakmuran yang mengikuti standar setir kanan. Dengan membangun pijakan kuat di Inggris, Chery memperoleh pondasi penting untuk memperluas akses ke jaringan pasar setir kanan yang lebih luas, sekaligus mempercepat penetrasi global lini produk TIGGO series
Menjawab Kebutuhan Konsumen Inggris dengan Menghadirkan TIGGO 7 dan TIGGO 8 yang Telah Teruji Secara Global.
Dengan momentum peluang yang terbuka, Chery menghadirkan TIGGO 7 dan TIGGO 8 yang telah teruji secara global untuk memenuhi kebutuhan konsumen Inggris. Keduanya telah disematkan teknologi Chery Super Hybrid (CSH) yang menggabungkan mesin hybrid berteknologi tinggi dengan efisiensi termal hingga 44,5%, transmisi DHT elektrik tanpa tingkat percepatan, serta sistem baterai berperforma tinggi yang aman dan andal di berbagai kondisi iklim Inggris. Chery TIGGO 7 ditujukan untuk pasar SUV segmen A dengan ruang kabin yang luas, bagasi fleksibel hingga 1.500 liter, serta teknologi modern seperti kamera 540° dan layar surround 24,6 inci. Sementara itu, Chery TIGGO 8 menghadirkan fleksibilitas SUV 7-seater dengan kapasitas kargo hingga 1.930 liter, 36 ruang penyimpanan, serta 19 fitur ADAS yang mencerminkan komitmen Chery pada "Democratization of Safety".
Zhu Shaodong, Executive Vice President Chery International, dalam pidatonya menegaskan komitmen strategi “In the UK, For the UK” sebagai landasan ekspansi ini, dengan fokus pada integrasi R&D, produksi, layanan, hingga tanggung jawab sosial. "Ambisi kami tidak hanya sebatas memperkenalkan produk ke pasar lokal. Kami berkomitmen untuk melakukan integrasi yang mendalam pada aspek riset dan pengembangan, produksi, layanan, serta tanggung jawab sosial, sekaligus mendorong pengembangan kerangka kerja ESG secara menyeluruh guna menancapkan akar yang kuat di tingkat lokal dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," tuturnya.
Ke depannya, Chery menempatkan Inggris sebagai basis strategis baru dalam pengembangan globalnya. Sambil mempertahankan daya saing di segmen kendaraan berbahan bakar konvensional (ICE), Chery akan memperkuat fokus pada pengembangan teknologi cerdas, memperluas jaringan penjualan dan layanan, serta secara bertahap memperkaya portofolio produk yang di dalamnya termasuk memperkenalkan secara aktif model kendaraan listrik murni (BEV).
Komitmen ini juga diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai mitra di Inggris dalam pengembangan teknologi hijau, rantai pasok rendah karbon, hingga kontribusi sosial, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Kehadiran Chery diproyeksikan menjadi katalis yang mengubah lanskap pasar otomotif Inggris yang selama ini didominasi merek Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea. Melalui langkah nyata ini, Chery membuktikan bahwa produsen otomotif China bukan hanya siap bersaing di panggung global, melainkan juga berperan aktif memimpin transformasi industri menuju masa depan mobilitas yang lebih berkelanjutan.